Rabu, 24 Juli 2019

Gerbang Logika Dasar

Gerbang-gerbang dasar logika merupakan elemen rangkaian digital dan rangkaian digital merupakan kesatuan dari gerbang-gerbang logika dasar yang membentuk fungsi pemrosesan sinyal digital. Gerbang dasar logika terdiri dari 3 gerbang utama, yaitu AND Gate, OR Gate, dan NOT Gate. Gerbang lainnya seperti NAND Gate, NOR Gate, EX-OR Gate dan EX-NOR Gate merupakan kombinasi dari 3 gerbang logika utama tersebut.

1. Gerbang AND


Gerbang AND merupakan salah satu gerbang logika dasar yang memiliki dua buah saluran masukan (input) atau lebih dan sebuah saluran keluaran (output). Suatu gerbang AND akan menghasilkan sebuah keluaran biner tergantung dari kondisi masukan dan fungsinya. Prinsip kerja dari gerbang AND adalah kondisi keluaran (output) akan berlogic 1 bila semua saluran masukan (input) berlogic 1. Selain itu output akan berlogic 0. Simbol gerbang logika AND 2 input :


dengan persamaan Boolean fungsi AND adalah F = A.B (dibaca F = A AND B).
Tabel kebenaran :

2. OR Gate

Gerbang OR merupakan salah satu gerbang logika dasar yang memiliki 2 buah saluran masukan (input) atau lebih dan sebuah saluran keluaran (output). Berapapun jumlah saluran masukan yang dimiliki oleh sebuah gerbang OR, maka tetap memiliki prinsip kerja yang sama dimana kondisi keluarannya akan berlogic 1 bila salah satu atau semua saluran masukannya berlogic 1. Selain itu output berlogic 0.
Simbol gerbang logika OR 2 input :


Dengan persamaan Boolean fungsi OR adalah F = A+B (dibaca F = A OR B).
Tabel kebenaran :

3. NOT Gate

Gerbang NOT sering disebut dengan gerbang inverter. Gerbang ini merupakan gerbang logika yang paling mudah diingat. Gerbang NOT memiliki 1 buah saluran masukan (input) dan 1 buah saluran keluaran (output). Gerbang NOT akan selalu menghasilkan nilai logika yang berlawanan dengan kondisi logika pada saluran masukannya. Bila pada saluran masukannya berlogic 1 maka pada saluran keluarannya akan berlogic 0 dan sebaliknya. Simbol gerbang logika NOT :



Tabel kebenaran :

4. NAND Gate

Gerbang NAND merupakan kombinasi dari gerbang AND dengan gerbang NOT dimana keluaran gerbang AND dihubungkan ke saluran masukan dari gerbang NOT. Karena keluaran dari gerbang AND di”NOT”kan maka prinsip kerja dari gerbang NAND merupakan kebalikan dari gerbang AND. Outputnya merupakan komplemen atau kebalikan dari gerbang AND, yakni memberikan keadaan level logic 0 pada outputnya jika dan hanya jika keadaan semua inputnya berlogika 1. Simbol gerbang logika NAND 2 input : 


5. NOR Gate

Sama halnya dengan NAND Gate, gerbang NOR merupakan kombinasi dari gerbang OR dengan gerbang NOT dimana keluaran gerbang OR dihubungkan ke saluran masukan dari gerbang NOT. Karena keluaran dari gerbang OR di”NOT”kan maka prinsip kerja dari gerbang NOR merupakan kebalikan dari gerbang OR. Outputnya merupakan komplemen atau kebalikan dari gerbang OR, yakni memberikan keadaan level logic 0 pada outputnya jika salah satu atau lebih inputnya berlogika 1. Simbol gerbang logika NOR 2 input :


6. EX-OR Gate

EX-OR singkatan dari Exclusive OR dimana jika input berlogic  sama maka output akan berlogic 0 dan sebaliknya jika input berlogic beda maka output akan berlogic 1. Simbol gerbang logika EX-OR 2 input :


7. EX-NOR

EX-NOR gate adalah kebalikan dari EX-OR gate dimana jika input berlogic sama maka output akan berlogic 1 dan sebaliknya jika input berlogic beda maka output akan berlogic 0. Simbol gerbang logika EX-NOR 2 input :






Tabel Kebenaran (Truth Table)

Tabel kebenaran merupakan tabel yang menunjukkan pengaruh pemberian level logika pada input suatu rangkaian logika terhadap keadaan level logika outputnya. Melalui tabel kebenaran dapat diketahui watak atau karakteristik suatu rangkaian logika. Oleh karena itu, tabel kebenaran mencerminkan watak atau karakteristik suatu rangkaian logika. Tabel kebenaran harus memuat seluruh kemungkinan keadaan input tergantung pada jumlah variabel input atau jumlah saluran input dari suatu rangkaian logika, dan mengikuti rumus :

Jumlah seluruh kemungkinan input = 2n, dengan n merupakan jumlah variabel atau saluran input rangkaian

Contoh :

1. Rangkaian logika dengan 1 variabel input, maka jumlah seluruh kemungkinan input = 21 = 2


2. Rangkaian logika dengan 2 variabel input, maka jumlah seluruh kemungkinan input = 22 = 4


3. Rangkaian logika dengan 3 variabel input, maka jumlah seluruh kemungkinan input = 23 = 8




Selasa, 23 Juli 2019

Desain Sistem Kendali Suhu Ruangan Menggunakan Mikrokontroler AVR

Pada sistem kendali suhu ini, jika suhu lebih besar atau sama dengan 30 derajat celcius maka pendingin akan aktif. Kemudian pendingin akan off apabila suhu kurang dari 30 derajat celcius. Pada desain kendali suhu ini digunakan mikrokontroler ATmega 8535 dan sensor suhu LM35. Pendingin pada desain kendali suhu ini direpresentasikan menggunakan sebuah led. Led akan menyala apabila suhu lebih dari atau sama dengan 30 derajat celcius dan akan mati apabila suhu kurang dari 30 derajat celcius.

Gambar desainnya pada proteus :





















Program AVR-nya :


Bilangan Biner

Jika bilangan desimal mempunyai simbol 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9, bilangan biner hanya mempunyai dua simbol, yaitu 0 dan 1. Dua simbol tersebut dapat mewakili semua angka.  Untuk mewakili suatu kelompok yang terdiri dari 2unsur yang berbeda, sandi biner akan memerlukan paling sedikit n bit itu. Hal itu dikarenakan untuk menyusun n bit itu dalam 2n cara yang berlainan. Meskipun banyaknya bit minimum yang diperlukan untuk menjadikan 2n besaran yang berbeda itu adalah n, tidak ada batas maksimum banyaknya bit yang dapat dipergunakan untuk suatu sandi biner. Jadi untuk m karakter yang diwakili sebagai sandi biner, diperlukan sekurang-kurangnya n bit yang diperoleh menurut hubungan berikut : 2³ m. Berbagai macam sandi untuk bilangan desimal dapat diperoleh dengan mengatur 4 bit atau lebih dalam 10 kombinasi yang berlainan. 

Berikut adalah contoh representasi bilangan desimal ke bilangan binner :

0   = 0000
1   = 0001
2   = 0010
3   = 0011
4   = 0100
5   = 0101
6   = 0110
7   = 0111
8   = 1000
9   = 1001
10 = 1010
11 = 1011
12 = 1100
13 = 1101
14 = 1110
15 = 1111

Mengubah Bilangan Desimal Menjadi Bilangan Biner

Berikut langkah-langkah untuk mengubah bentuk bilangan desimal menjadi bilangan biner :
Contoh :
Ubahlah bilangan desimal 9 menjadi bilangan biner!

  • Bilangan dibagi 2, hingga didapat hasil akhir 1
  • Baca hasil pembagian dari bawah ke atas, maka akan didapatkan hasil 9 = 1001

Mengubah Bilangan Biner Menjadi Bilangan Desimal

Berikut langkah-langkah untuk mengubah bentuk bilangan biner menjadi bilangna desimal :

 Contoh :

Ubahlah bilangan biner 1011 menjadi bilangan desimal!

1011 = (1x2³)+(0x2²)+(1x2¹)+(1x2ยบ) = 8 + 0 + 2 + 1  = 11

Sehingga bentuk bilangan biner dari 1011 adalah 11.

Bilangan BCD

BCD (Binary Coded Decimal-desimal yang disandikan biner) merupakan penetapan langsung dari setara binernya. Sandi tersebut juga dikenal sebagai sandi BCD 8421 yang menunjukkan bobot untuk masing-masing kedudukan bitnya.

Sebagai contoh, bilangan decimal 1996 dapat disandikan menurut BCD sebagai :

1996 = 0001  1001  1001  0110

Perlu diperhatikan bahwa pengubahan suatu bilangan decimal ke bilangan biner berbeda dengan penyandian suatu bilangan decimal, meskipun dalam kedua hal tersebut hasilnya sama-sama berupa suatu deretan bit. Untuk sandi BCD ini, sandi bilangan decimal 0 sampai 9 sama dengan bilangan biner setaranya. Namun untuk diatas 9, sandi BCD berbeda dengan bilangan biner setaranya. Misalnya :

Biner untuk 11 adalah 1011
Sandi BCD untuk 11 adalah 0001  0001

Oleh karena itu, perlu diingat bahwa suatu deretan bit (angka) 0 dan 1 dalam suatu system digital kadang-kadang mewakili suatu bilangan biner dan pada saat yang lain merupakan informasi diskrit yang ditentukan oleh suatu sandi biner tertentu.

Keunggulan sandi BCD

mudahnya mengubah dari dan ke bilangan decimal.

Kerugiann sandi BCD

Sandi tidak akan berlaku untuk operasi metematika yang hasilnya melebihi 9

Sandi BCD hanya menggunakan 10 dari 16 kombinasi yang tersedia. 6 kelompok bit yang tidak terpakai adalah 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan 1111. Sandi BCD merupakan sandi radiks campuran, dalam setiap kelompok 4 bitnya merupakan sistem biner, tetapi merupakan decimal untuk kelompok demi kelompoknya.

Sandi Gray


Sandi Gray merupakan suatu sandi 4 bit tanpa bobot dan tidak sesuai untuk operasi aritmatika. Sandi Gray ini sangat berguna untuk peralatan masukan/keluaran (input/output devices), pengubah analog ke digital dan peralatan tambahan lainnya. setiap perubahan dari 1 bilangan decimal yang 1 dengan yang berikutnya hanya 1 bit dalam sandi gray yang berubah. Itulah sebabnya sandi gray digolongkan ke kelompok sandi perubahan-minimum (minimum-change code).
Berikut tabel bilangan biner dan sandi gray :


Cara mengubah biner ke gray

Contoh :
Ubahlah bilangan biner 1100 menjadi sandi gray!
Jawab :
Langkah 1
Angka Gray pertama sama dengan angka biner pertama
1 1 0 0             biner
1                      Gray
Langkah 2
Selanjutnya, tambahkan 2 bit pertama pada bilangan biner, dengan mengabaikan setiap bawaan. Jumlahnya merupakan angka Gray berikutnya.
1 1 0 0             biner
1 0                   Gray
Ket : Hal ini secara formal disebut penambahan mod-2, atau penambahan OR-eksklusif. Keempat kaidah bagi penambahan jenis ini adalah : 0 + 0 = 0, 0 + 1 = 1, 1 + 0 =1, 1 + 1 = 0.
Dengan perkataan lain, tambahkan 2 bit pertama pada bilangan biner untuk mendapatkan 1 + 1 = 0 dengan bawaan 1. Tuliskan angka 0, namun abaikan angka 1.
Langkah 3
Tambahkan 2 angka biner berikutnya untuk mendapatkan angka Gray berikutnya.
1 1 0 0             biner
1 0 1                Gray
Langkah 4
Tambahkan 2 angka biner terakhir untuk mendapatkan angka Gray.
1 1 0 0             biner
1 0 1 0             Gray                Maka, 1100 (biner) = 1010 (gray)

Cara mengubah gray ke biner

Contoh :
Ubahlah sandi gray 101110101 menjadi bilangan biner!
Jawab :
Langkah 1
Ulangilah angka paling berbobot
1 0 1 1 1 0 1 0 1       Gray
1                                                              biner
Langkah 2
Tambahkan secara diagonal seperti terliha di bawah ini untuk mendapatkan angka biner berikutnya.
Langkah 3
Lanjutkan menambahkan secara diagonal untuk mendapatkan angka-angka biner selanjutnya.
1 0 1 1 1 0 1 0 1          Gray
1 1 0 1 0 0 1 1 0          biner 
Maka, 101110101 (gray) = 110100110 (biner)

Cara Mengecek Motor 3 Fasa Masih Dalam Kondisi Baik Atau Tidak

Ilustrasi Motor 3 Fasa (Sumber gambar : inverterdrive.com)
Pengecekan secara umum

Pengecekan motor secara umum dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
  1. Mengecek kondisi fisik bodi motor apa ada yang rusak atau karatan. Jika bodi motor karatan maka motor harus segera dicat ulang agar tidak semakin parah.
  2. Mengecek kondisi kipas pendingin motor masih bagus atau tidak, jika kondisi kipas pendingin motor sudah tidak bagus maka akan mempengaruhi kinerja motor karena motor menjadi cepat panas.
  3. Putar motor secara manual untuk mengetahui kondisi bearing motor, jika putarannya halus dan lancar maka kondisi bearing masih bagus.
  4. Cek arus motor saat running test dan bandingkan dengan nilai yang ada di name plate motor.
Eart continuity & resistance test

Pengecekan ini dapat dilakukan menggunakan multimeter dengan cara mengukur tahanan/resistansi antara bodi motor dengan ground. Motor yang masih dalam kondisi bagus memiliki resistansi lebih kecil dari 0.5 ohm. Jika nilai resistansi antara bodi motor dengan ground lebih dari 0.5 ohm maka ada masalah pada motor tersebut.

Power supply test

Pengecekan power supply motor dapat dilakukan dengan menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan (V) yang masuk ke motor. Cek tegangan antara fasa dengan netral dan fasa dengan fasa. Tegangan antara fasa dengan netral harusnya sekitar 220 V, sedangkan tegangan antara fasa dengan fasa sekitar 380 V.

AC motor winding continuity test

Cek continuity lilitan antar fasa (U dengan V, V dengan W, W dengan U) dengan multimeter. Posisikan multimeter pada pilihan continuity test, jika multimeter berbunyi maka continuity ok. Jika antar semua fasa memiliki continuity maka lilitan motor masih dalam kondisi bagus, jika tidak maka ada lilitan motor yang terbakar.

AC motor winding resistance test

Cek resistansi lilitan antar fasa (U dengan V, V dengan W, W dengan U) menggunakan multimeter, jika hasilnya sama atau setidaknya hampir sama maka kondisi lilitan masih bagus.

Insulation resistance test

Pada motor 3 fasa, tahanan insulasi selalu diukur antar setiap lilitan/fasa motor dan antara lilitan/fasa dengan bodi motor menggunakan insulation resistance tester/megger. Untuk mengecek tahanan insulasi dapat dilakukan dengan men-set tegangan insulation resistance tester ke 500 V kemudian cek tahanan insulasi lilitan antar fasa dan antara lilitan masing-masing fasa dengan bodi motor. Nilai minimun tahanan insulasi motor adalah 1 Meg Ohm.